
Jika Anda sedang merencanakan kehamilan, inilah saat yang tepat untuk mulai belajar mengenali kapan, sih, ovulasi berlangsung di dalam siklus Anda. Peluang untuk hamil tentu saja lebih tinggi jika Anda melakukan hubungan seks pada saat masa subur, jadi mengidentifikasi kapan masa itu tiba sangatlah penting.
Sayangnya, saat Anda ngeh saat itu adalah masa subur biasanya sudah terlambat. Hanya dalam 12 jam, telur akan meninggalkan tubuh kecuali telah berhasil dibuahi.
Apa yang Terjadi Saat Ovulasi?
Ovulasi adalah titik kritis dalam siklus haid. Waktu ovulasi dikontrol oleh hormon. Setelah haid selesai, beberapa hari menuju masa subur, kadar esterogen mulai meningkat dan sebagai respons dari hal ini, dinding uterus menebal dan cairan serviks menjadi lebih kental dan siap menerima kehadiran sperma.
Pada tingkat tertentu, esterogen memicu lepasnya hormon gonadotrofin yang secara kolektif menyebabkan munculnya masa subur—dan sebuah sel telur yang siap diluncurkan ke dalam tuba falopi.
Perpaduan efek dari semua hormon tersebut adalah meningkatnya nafsu birahi wanita dan juga suhu tubuh sesaat setelah ovulasi terjadi.
Sel telur dapat bertahan 12-24 jam dan jika tidak dibuahi sperma di dalam tuba falopi, sel telur akan dikeluarkan dari tubuh.
Bagaimana Anda Memprediksi Kapan Ovulasi Akan Terjadi?
Standarnya ovulasi muncul pada hari ke-14 siklus Anda (dengan hari 1 adalah hari pertama haid).
Tentunya ini diasumsikan untuk siklus haid berdurasi 28 hari, tetapi tidak semua wanita memiliki durasi siklus yang sama. Mengidentifikasi ovulasi bisa sangat sulit dilakukan jika Anda tidak memahami siklus Anda, jadi mulai sekarang cobalah untuk mencatat siklus selama beberapa bulan untuk melihat polanya.
Ada beberapa cara mencatat siklus. Metode paling efektif adalah mengombinasikan tanda-tanda ovulasi, mengecek suhu basal tubuh, dan komposisi cairan serviks.
Anda bisa melihat pola siklus setelah beberapa bulan walaupun ovulasi kadang tidak terjadi persis seperti siklus sebelumnya dan bisa dipengaruhi faktor luar seperti stres, sakit, aktivitas fisik, serta perubahan pola makan.
Mengapa Alat Kontrasepsi Mencegah Anda Mengidentifikasi Ovulasi
Jika Anda sedang menggunakan alat kontrasepsi seperti pil yang melepaskan hormon sintetis ke dalam tubuh, Anda akan mengalami kesulitan mengidentifikasi masa subur dengan tepat.
Hal ini dikarenakan hormon sintetis akan mengesampingkan ritme hormon alami tubuh dan biasanya, saat Anda sedang mengonsumsi obat, tubuh tidak berovulasi.
Alat kontrasepsi yang memengaruhi siklus ovulasi tubuh karena kandungan hormon sintetisnya hanyalah pil, suntik—sebagai contoh, Depo Provera, melepaskan hormon dari bawah kulit, dan vaginal ring yang juga melepaskan hormon sintetis.
Kontrasepsi mekanikal (seperti kondom, IUD nonhormon, atau diaphragms) bisa digunakan tanpa harus mengkhawatirkan tidak bisa mendeteksi siklus ovulasi.
Seberapa Penting Mengetahui Hari Ovulasi?
Perencanaan adalah segalanya! Puncak periode masa subur tubuh Anda berada mulai lima hari sebelum ovulasi dan berakhir 12-48 jam setelah ovulasi terjadi.
Ini dikarenakan sperma bisa bertahan di dalam tubuh selama lima hari setelah ejakulasi, sementara usia maksimal sel telur adalah 12-48 jam setelah dilepas.
Jika Anda tahu siklus Anda dan bisa mengenali tanda-tanda tubuh saat akan berovulasi, Anda bisa merencanakan pembuahan untuk dilakukan saat puncak masa subur—meningkatkan peluang untuk hamil.
Nah, Sekarang Saya Tahu Waktu Ovulasi Saya – Kapan Waktu yang Tepat Untuk Berhubungan Seks?
Walaupun sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki fertilitas serta konsepsi, tetapi kapan waktu yang paling tepat untuk berhubungan seks agar kehamilan bisa terjadi belum bisa ditentukan secara akurat.
Para ahli umumnya akan berkata bahwa cara kerja tubuh tiap wanita berbeda-beda.
Karena banyak sekali faktor yang memengaruhi ovulasi—dan sulit sekali untuk mengenalinya hingga kadang hampir terlambat—strategi paling efektif adalah berhubungan seks secara rutin dua hari sekali sepanjang siklus Anda.
Peluang Anda untuk hamil akan bertambah jika Anda berhubungan seks sebelum tubuh berovulasi dibanding saat atau sesudahnya, karena pada saat sperma melaju ke arah sel telur, semuanya sudah terlambat.