
Keguguran kerap terjadi pada saat usia kandungan memasuki dua belas minggu. Ada dua jenis keguguran yang biasanya terjadi, keguguran karena proses alami maupun direncanakan karena satu alasan tertentu.
Kendati saat ini alat tes kehamilan mudah ditemukan di pasaran dan disertai dengan tingkat keakurasian yang tinggi namun banyak wanita yang mengalami keguguran tidak meyadari jika saat itu mereka tengah mengandung.
Keguguran tertunda, atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan "missed miscarriage" merupakan istilah yang kerap digunakan ketika janin yang dikandung ibu telah mati namun rahim ibu tidak mengeluarkan janin, plasenta, serta jaringan-jaringan tubuh bayi lainnya selama berminggu-minggu sehingga ia tidak sadar apabila bayinya telah mati. Kondisi ini terjadi sebanyak satu persen dari kasus keguguran yang ada.
Dua hingga lima persen dari pasangan yang mengalami keguguran mengaku pernah mengalami keguguran berulang, yang berarti mereka telah mengalami keguguran sebanyak tiga kali berturut-turut bahkan lebih. Hal ini merupakan fakta yang menyedihkan mengingat hanya tiga puluh persen dari seluruh kasus keguguran yang ada dapat diidentifikasi apa pengebabnya.
Bagaimana saya mengetahui jika saya mengalami keguguran?
Apabila keguguran terjadi pada minggu-minggu awal masa kehamilan, ibu hamil kerap tidak menyadari jika hal ini tengah terjadi.
Pada minggu-minggu awal kehamilan, terjadi pembelahan dan pertumbuhan sel yang sangat cepat dengan proses pembentukan yang terjadi satu minggu setelah pembuahan terjadi. Kadar hormon meningkat tajam dan pada saat ini Anda mungkin dapat melihat tanda positif pada alat tes kehamilan Anda. Namun pada saat ini ukuran embrio masih sangat kecil dan tidak bisa terlihat dengan mata telanjang.
Ada banyak alasan mengapa embrio berhenti berkembang, apabila kasus ini terjadi di minggu-minggu awal kehamilan maka saat ini akan ditandai dengan terjadinya proses menstruasi (walaupun biasanya diiringi dengan meningkatnya kuantitas darah karena pada saat itu jaringan pada rahim sudah bersiap-siap untuk kehadiran sang janin).
Proses terjadinya keguguran berbeda-beda pada setiap orang, namun pada dasarnya keguguran akan ditandai dengan adanya pendarahan (yang kuantitasnya bervariasi, dari yang ringan hingga yang berat) dan disertai dengan kram yang sangat hebat dan menyakitkan.
"Keguguran yang mengancam" merupakan istilah dari gejala-gejala yang biasanya diakhiri dengan terjadinya keguguran (namun ada banyak kasus dimana perempuan merasakan gejala pada masa-masa awal kehamilan dan kemudian gejala-gejala ini akan menghilang dan mereka akan meneruskan kehamilan mereka kembali).
Beberapa gejala yang bisa diamati adalah:
- Hilangnya perasaan-perasaan yang biasanya dirasakan pada saat mengandung, seperti: membengkaknya payudara dan morning sickness.
- Keluarnya cairan vagina, semisal gumpalan lendir tebal yang mungkin adalah darah.
- Keluar bercak-bercak darah atau terjadi pendarahan ringan.
- Kram ringan yang rasanya serupa dengan kram menstruasi yang kerap terjadi pada wanita.
Apabila Anda merasa sedang hamil, kendati belum dipastikan benar, namun mengalami hal-hal yang tersebut di atas maka Anda harus membicarakannya dengan dokter atau bidan sesegera mungkin.
Sayangnya, tidak ada hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya keguguran, namun sesi konsultasi ini sangatlah penting untuk melihat apakah Anda perlu mendapatkan rawat inap atau tidak dan memastikan jika Anda tidak berada dalam kondisi yang berbahaya, semisal kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) yang tidak terdiagnosis.
Apa yang terjadi di rumah sakit?
Apabila pihak rumah sakit sudah memiliki dugaan jika Anda tengah mengalami keguguran maka biasanya hal pertama yang dilakukan adalah tes USG untuk melihat kondisi janin.
Dan sekitar lima puluh persen kasus keguguran yang disebabkan baik oleh pendarahan hebat, terjangkit infeksi, atau karena kenginginan pasangan maka hal yang akan dilakukan oleh tim medis adalah mengeluarkan isi rahim dengan suatu prosedur yang disebut dengan "dilatasi dan kuretase". Apabila janin telah meninggal namun proses keguguran tidak berjalan secara alami maka biasanya Anda akan diberikan pilihan untuk pulang ke rumah dan menunggu agar proses keguguran bisa mulai terjadi secara alami.
Apabila tidak ada alasan medis yang menyebabkan Anda harus menjalani dilatasi dan kuretase maka Anda bisa mengambil pilihan untuk pulang ke rumah dan menjalani proses pengeluaran janin secara alami; pastikan Anda sudah mengerti semua pilihan yang diberikan pada Anda sehingga bisa bebas memilih mana yang paling tepat untuk Anda.
Pada usia kehamilan yang lebih matang (setelah menginjak tiga belas-lima belas mingu) biasanya dilatasi dan kuretase tidak dapat dilakukan lagi. Hal ini menyebabkan sang ibu harus mengeluarkan bayi seperti halnya melakukan persalinan.
Banyak rumah sakit yang sekarang lebih menghargai dan menaruh simpati pada trauma yang melanda kebanyakan pasangan yang mengalami hal ini. Dan biasanya mereka akan menawarkan penggunaan obat penahan rasa sakit yang layak untuk mendukung hal ini.
Apa yang terjadi pada saat keguguran terjadi?
Apakah Anda sudah mengetahui jika janin Anda telah mati—dan oleh karenanya sudah menyadari jika keguguran akan terjadi, ataukah keguguran ini di luar harapan Anda, apabila Anda tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya maka kebanyakan wanita tidak tahu apa yang akan mereka lalui pada saat kejadian ini melanda mereka.
Tidak peduli apa perasaan yang Anda rasakan pada saat menjalani kehamilan, namun keguguran biasanya akan mendatangkan perasaan trauma dan pengalaman emosional yang mendatangkan kemarahan yang akan mengiringi proses tidak menyenangkan dan kadang menyakitkan selama proses keguguran terjadi.
Banyak wanita yang melaporkan jika pengalaman ini menjadi lebih berat karena mereka tidak tahu apa yang sedang mereka alami. Apabila dokter menginformasikan jika Anda mengalami keguguran, ada baiknya jika Anda mencari informasi sebanyak-banyaknya dari dokter atau bidan Anda mengenai hal ini untuk mendapat gambaran apa yang akan terjadi.
Selama proses keguguran berlangsung, terjadi kontraksi pada otot rahim yang akan menyebabkan leher rahim terbuka dan membuat sebagian dari isi yang berada pada rahim terbawa keluar.
Keguguran biasanya akan diawali oleh pendarahan. Apabila Anda mengalami keguguran, Anda akan kehilangan darah, gumpalan darah, dan jaringan yang dengan kata lain disebut dengan produk-produk hasil konsepsi. Dan apabila usia kehamilan Anda sudah besar maka biasanya akan disertai dengan keluarnya janin yang ukurannya akan jauh lebih kecil dibanding dengan embrio seusianya.
Proses keguguran bisa berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari dan pendarahan akan berlangsung selama beberapa minggu.
Apabila Anda memutuskan untuk tinggal di rumah maka sebaiknya Anda memiliki seseorang yang dapat merawat serta mengantar Anda ke dokter atau rumah sakit apabila diperlukan.
Apabila Anda sedang keguguran, sebaiknya Anda menghindari penggunaan tampon atau berhubungan intim dan menghindari hal-hal yang dapat memicu kelelahan. Jangan mengendarai kendaraan bermotor dan tetap lah di tempat yang aman dan nyaman.
Apabila Anda mengkhawatirkan pendarahan serta rasa sakit berlebih yang Anda rasakan maka ada baiknya jika Anda segera memanggil ambulans.
Anda dapat menggunakan pembalut berdaya serap tinggi atau handuk sampai pendarahan berhenti. Penasihat kesehatan Anda biasanya akan meminta Anda untuk menyimpan pembalut atau handuk bekas pakai Anda untuk merekam seberapa banyak darah yang Anda keluarkan. Usahakan untuk menyimpan apapun yang keluar dari vagina Anda sehingga Anda dapat membawanya ke rumah sakit. Hal ini dilakukan jika Anda mungkin ingin menguburkan janin Anda atau melakukan tes untuk mengetahui mengapa Anda bisa mengalami keguguran.
Apabila pendarahan sudah terhenti, sebaiknya Anda mengunjungi dokter untuk memeriksa dan memastikan semua isi rahim Anda sudah keluar. Dokter Anda biasanya akan melakukan USG untuk memastikan apakah Anda perlu menjalani proses dilatasi dan kuretase atau tidak. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, terutama apabila Anda berencana untuk kembali hamil dalam waktu dekat ini.
Alasan terjadinya keguguran
Sudah menjadi hal yang wajar apabila wanita yang mengalami keguguran akan merasa sangat bersalah dan memiliki keinginan yang kuat untuk mencari tahu apa penyebab kematian bayi mereka.
Pada kasus tertentu, biasanya penyebab terjadinya keguguran bisa diidentifikasi melalui serangkaian tes, namun yang lebih sering terjadi adalah tidak terjawabnya penyebab pasti keguguran yang telah terjadi. Penyebab keguguran biasanya merupakan hal yang sangat rumit dan biasanya terdiri dari beberapa faktor yang berbeda-beda.
Namun ada beberapa penyebab keguguran yang biasa terjadi pada banyak ibu hamil, dan pada banyak kasus, hal ini diluar kendali calon orang tua. Diantaranya adalah:
- Terjadi kelainan kromosom pada bayi (sebagian dari keguguran yang terjadi diakibatkan oleh hal ini).
- Sel telur yang sudah dibuahi tidak menempel dengan sempurna pada rahim.
- Ada masalah pada kadar hormon atau pada plasenta.
- Terkait dengan kesehatan sang ibu; seperti terkena infeksi, demam tinggi, atau terkena masalah kesehatan seperti diabetes atau kelenjar tiroid.
- Ketidakmampuan leher rahim atau rahim untuk mendukung terjadinya kehamilan ini.
- Terpapar oleh racun yang terdapat pada bahan kimia, termasuk asap rokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
- Mengonsumsi terlalu banyak kafein, paling tidak sebanyak 200mg.
- Sang ibu yang berusia lanjut.
Sebagian besar penyebab keguguran dapat diatasi dan beberapa gaya hidup dapat diubah, namun banyak diantara penyebab lain yang tidak diketahui penyebabnya.
Mengusahakan kehamilan paska keguguran
Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda dalam menghadapi keguguran. Sementara sebagian orang tua merasa jika mereka membutuhkan waktu untuk bersedih sebelum mereka berfikir untuk mengusahakan kehamilan lagi, pasangan lain mungkin akan berusaha untuk menerima kenyataan akan kehilangan yang mereka alami.
Secara medis, seorang wanita dapat kembali mengandung setelah mengalami menstruasi pertamanya paska keguguran, yang biasanya berlangsung setelah empat hingga enam minggu. Kebanyakan dokter akan meminta Anda untuk memeriksakan keadaan Anda setelah melalui enam minggu paska keguguran untuk memastikan bentuk rahim Anda sudah kembali pada ukuran yang normal.
Di banyak kasus, keguguran biasanya terjadi karena suatu kebetulan dan jarang terulang lagi pada kehamilan selanjutnya. Namun jika Anda mengalami keguguran sebanyak tiga kali berturut-turut, sebaiknya Anda menjalani perawatan medis sebelum kembali memutuskan untuk mrencanakan kehamilan selanjutnya.
Mengurangi risiko keguguran
Sayangnya, kebanyakan penyebab keguguran tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup yang dapat berpengaruh pada kesuburan dan kesehatan semasa kehamilan yang dapat diantisipasi, diantaranya adalah:
- Menghindari minuman beralkohol, kafein, dan nikotin.
- Berolah raga secara rutin dan mengonsumsi panganan dengan pola makan yang seimbang, termasuk asam folat serta vitamin dan mineral yang didapat dari sumber alami.
- Menjaga berat tubuh yang ideal.
- Mengurangi stres dan cukup tidur.
Menghadapi kesedihan dan kehilangan paska keguguran
Penelitian menunjukkan jika pasangan yang baru saja mengalami keguguran akan merasakan kesedihan dalam intensitas dan rentang waktu yang sama dengan orang tua yang kehilangan seorang bayi.
Pasangan yang merasa depressi selama beberapa waktu paska keguguran merupakan hal yang normal. Pada saat ini, biasanya para orang tua akan merasa sedih dan kehilangan semangat. Kebanyakan pasangan juga akan mengalami gangguan pola makan dan tidur selama beberapa waktu. Pada umumnya masyarakat luas tidak mengerti kesedihan serta peraaan kehilangan yang dialami oleh pasangan yang baru saja kehilangan janinnya.
Harapan yang mereka sudah gantungkan pada kehamilan ini membuat kondisi ini semakin sulit bagi mereka. Mereka harus menghadapi dua hal, kesedihan akan kehilangan seorang anak dan juga hilangnya mimpi yang telah mereka bangun mengenai masa depan anak mereka dan keluarga baru yang mereka akan bangun.
Emosi yang dialami oleh pasangan paska keguguran termasuk rasa takut (terutama awal terjadinya keguguran), marah, perasaan ketidakadilan, kecewa, rasa bersalah yang kemudian berubah menjadi kesedihan.
Sang ibu biasanya akan menyalahkan diri mereka sendiri dan merasa bersalah atas hal yang ia alami, kendati kebanyakan penyebab keguguran tidak dapat dicegah. Para ayah biasanya akan kesulitan untuk menunjukkan perasaan mereka pada saat berusaha menenangkan pasangan mereka karena terkadang pria berpendapat jika mereka harus terlihat tegar dan tidak terlihat emosional.
Kebanyakan wanita akan pulih dari rasa sedih lebih lama. Dan uniknya, kebanyakan dari mereka akan menganggap jika para suami tidak cukup mendukung apabila mereka memutuskan untuk melupakan kesedihan dengan mulai menerima kenyataan lebih dulu dibanding para wanita.
Mengatasi reaksi pasangan paska keguguran
Banyak keluarga yang mengalami kejadian ini menganggap jika apa yang terjadi pada mereka tidaklah nyata. Tidak ada bayi, tanpa ada pemakaman, dan tidak ada foto-foto. Hal ini menjadikan masa berkabung menjadi lebih rumit karena tidak ada kenangan yang menonjol, sehingga sangat sulit membuat resolusi pada kesedihan ini.
Sebagian besar orang di kehidupan kita masih menganggap jika keguguran hanyalah sebuah kehilangan kecil dan terkadang reaksi yang ditunjukkan oleh teman, keluarga, dan bahkan tim medis terkesan tidak berperasaan dan menyakitkan.
Bagi yang belum pernah mengalami keguguran biasanya tidak dapat memahami dalamnya kesedihan yang melanda pasangan yang baru saja kehilangan janin yang dikandung serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat menerima kehilangan yang baru saja mereka alami.
Banyak orang yang tidak tahu apa yang harus dikatakan, menjadi canggung, atau tidak nyaman. Sangat menyakitkan jika teman dan keluarga menghindari subjek ini kemudian menjaga sikap atau canggung dan mengindikasikan jika mereka mengharapkan Anda untuk “melupakan saja apa yang Anda alami.”
Pasangan yang mengabaikan perasaan kehilangan mereka, berusaha tidak merasakan kesedihan, biasanya akan menjadi semakin menyulitkan bagi mereka dan butuh waktu yang lama agar mereka bisa sembuh secara emosional.
Keguguran merupakan rasa kehilangan yang sangat pribadi sehingga sulit bagi orang lain untuk memahami hal ini karena mereka tidak melihat atau memegang bayi Anda. Namun ini tidak mengecilkan arti penting bayi Anda bagi Anda dan pasangan.
Apabila reaksi orang yang ada di sekitar Anda tidak mendukung, ada baiknya jika Anda mengunjungi seorang penasihat yang akan membantu Anda untuk menerima kenyataan dan menjabarkan pengetahuan serta berbagi pengalaman akan beragam emosi yang mungkin akan Anda lalui pada masa ini.