Tahap kedua masa persalinan dimulai ketika leher rahim sudah mengalami pembukaan penuh hingga lahirnya sang bayi. Rentang waktu tahap ini sangat variatif pada tiap-tiap ibu melahirkan, dari beberapa menit hingga beberapa jam.
Tahap ini ditandai dengan proses mengejan yang harus Anda lakukan dengan sekuat tenaga. Namun jika Anda menjalani proses epidural, Anda mungkin tidak terlalu atau bahkan tidak merasakan proses ini ini sama sekali. Bagi ibu yang menjalani proses epidural maka tahap ini dinamakan dengan tahap mendorong, atau yang dalam bahasa Ingggris disebut dengan "bearing down." Bidan Anda akan memberikan instruksi kapan Anda harus mendorong jika kontraksi itu datang sementara Anda tidak merasakannya.
Anda mungkin akan merasa harus menahan nafas pada saat mengejan, namun Anda jangan terlalu menahan nafas terlalu lama. Dengarkan dan ikuti instruksi yang diberikan bidan Anda, dia mungkin akan meminta Anda untuk tidak mengejan terlalu kencang karena mungkin leher rahim belum terbuka secara sempurna. Ketika bibir leher rahim sudah terbuka secara sempurna, Anda sudah bisa melakukan pengejanan. Atau, bidan Anda mungkin akan memeriksa perineum (area diantara vagina dengan anus) Anda guna menghindari risiko kerobekan. Pada tahap ini, Anda mungkin akan diminta untuk bernafas dengan lembut.
Beberapa wanita mungkin tidak perlu mengejan bahkan ketika mereka tidak menjalani proses epidural sekalipun. Sang bayi meluncur keluar dari rahim dengan begitu saja tanpa adanya kendala yang berarti, yang biasanya terjadi pada saat Anda sudah menjalani proses kelahiran beberapa kali.
Penampakan pertama bayi Anda
Tahap dimana kepala bayi Anda sudah terlihat pada vulva disebut dengan pemunculan atau crowning. Anda serta pasangan dapat melihat tahap ini melalu kaca yang di letakkan di depan tubuh Anda. Setelah melewati satu atau dua kali lagi kontraksi, kepala bayi Anda akan keluar dari rahim Anda yang kemudian akan dilanjutkan dengan bagian tubuh lainnya.
Bidan Anda akan mengangkat tubuh bayi Anda secara perlahan kemudian meletakannya di lengan atau perut Anda sehingga Anda bisa melihatnya secara jelas dan menyapanya.
Posisi seperti apa yang terbaik pada saat berada pada tahap ini?
Posisi apa saja yang dapat membuat Anda merasa nyaman dan memastikan agar bayi Anda bisa keluar dengan aman, diantaranya adalah:
- Posisi jongkok akan membuat panggul Anda terbuka lebar dan membuat bayi Anda lahir dengan bantuan gaya gravitasi. Pastikan tubuh bagian atas Anda berada dalam posisi yang bisa membuat Anda seimbang. Apabila pasangan Anda cukup kuat, dia bisa memegang Anda dari belakang, tepat di bawah lengan Anda. Lutut Anda tidak boleh lebih tinggi dari pinggul Anda karena ini akan membebani sendi Anda.
- Sebuah bangku atau kursi juga bisa membantu Anda dalam posisi ini. Namun untuk memastikan tubuh Anda seimbang, Anda bisa meminta bantuan pasangan Anda untuk memegang Anda.
- Posisi merangkak juga bisa membuat Anda beristirahat diantara kontraksi.
- Berbaring dalam posisi terlentang tidak terlalu membantu Anda dalam proses persalinan. Posisi ini akan menimbulkan tekanan pada panggul sehingga bayi Anda harus merangkak naik melawan gravitasi. Duduk di tempat tidur dengan bertumpu pada banyak bantal atau pasangan Anda sedikit lebih baik untuk melewati tahap ini.
- Anda dapat mengangkat kaki bagian atas apabila Anda merasa lelah atau tidak bisa duduk dengan lebih tegak lagi.
Saat-saat kelahiran
Bayi Anda biasanya keluar dari rahim dengan kepala menghadap punggung Anda. Bidan Anda biasanya akan memeriksa tali pusat bayi Anda untuk memastikan tidak melingkari leher si bayi. Bahu bayi Anda lalu akan berputar sehingga posisinya akan menyamping lalu ia akan meluncur keluar
Tanya Jawab
T: Mengapa beberapa bayi membutuhkan bantuan tang atau vakum dalam proses persalinannya? J:Tang atau yang disebut dengan juga
forceps merupakan sebuah alat yang terdiri dari dua buah
sendok yang dapat menggenggam kepala bayi Anda. Sebuah vakum mempergunakan semacam pompa untuk membantu bidan atau dokter untuk mengeluarkan bayi dari rahim. Seorang bayi mungkin membutuhkan salah satu dari alat bantu ini untuk keluar dari rahim ibunya, contohnya:
- Apabila sang bayi berada dalam keadaan stres yang diindikasikan oleh melambatnya detak jantung bayi. Stres juga dapat memicu bayi untuk mengeluarkan mekonium (feses yang dihasilkan bayi selama berada di dalam rahim) yang akan mencemari air ketuban dan dapat berpotensi mengakibatkan penyumbatan saluran pernapasan dan membuat bayi mengalami kesulitan bernapas. Situasi ini juga dapat dipantau dari contoh darah yang diambil dari kulit kepala bayi.
- Apabila terjadi kesalahan posisi sehingga membuat sang bayi tidak bisa keluar dari rahim ibu atau karena panggul sang ibu tidak dapat terbuka dengan lebar.
- Apabila kontraksi yang dirasakan melemah atau apabila sang ibu merasa kelelahan.
- Apabila bayi lahir dalam kondisi prematur sehingga tulang tengkorak kepala sang bayi masih membutuhkan perlindungan.
T: Apakah saya memerlukan jahitan paska persalinan? J: Terkadang, perineum akan mengalami kerobekan ketika dilalui oleh kepala bayi. Atau, bidan Anda akan bertanya apakah ia bisa menggunting area perineum Anda untuk mencegah kerobekan yang tidak beraturan atau untuk mempercepat proses kelahiran bayi Anda. Tindakan ini disebut dengan episiotomi. Robekan dalam ukuran besar dengan atau tanpa tindakan episiotomi memerlukan jahitan. Biasanya ibu melahirkan akan diberi bius lokal dan apabila benang yang digunakan dapat menyatu dengan kulit maka Anda tidak perlu lagi membuka jahitan Anda.