“Tanpa kesempatan bermain, anak bagaikan terpenjara. Terkungkung dari apa pun yang menjadikan hidup lebih nyata dan berarti. Bermain tak hanya sekedar belajar menggunakan keahliannya dalam kehidupan sehari-hari. Dorongan untuk berkarya dan berprestasi, belajar sambil bermain, memberikan kesempatan tubuh dan pikiran bayi tumbuh…Bermain merupakan salah satu cara anak melepas stress dan beban hidup. Memberikan rasa aman baginya untuk menenangkan diri dari ketakutan dan kegugupan yang dapat menyebabkan dirinya kewalahan.” - World Organisation for Early Childhood Education (OMEP).
Sudah sewajarnya anak-anak butuh bermain. Bahkan anak-anak yang kurang mampu pun akan senang bila bermain. Bermain merupakan bagian penting dari tumbuh kembang anak, karena membantu mereka belajar dan memahami dunia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang bermain jelas lebih bahagia.
Setiap anak itu unik dan memiliki kepribadiannya masing-masing. Karena itu, setiap mereka akan beraksi dan bermain dalam caranya sendiri untuk mengeksplorasi kemampuan individualnya.
Anak-anak butuh didukung oleh orang dewasa dan lingkungan yang aman untuk mengembangkan keahlian dan kreatifitasnya hingga maksimal. Orang tua mau pun pengasuh merupakan orang-orang pertama tempat anak bergantung. Karenanya, sangat penting untuk banyak berbagi waktu dengan anak. Dengan begitu akan tercipta hubungan yang dekat, sekaligus memberikan stimulasi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Anda pun akan lebih mengenalnya. Seringkali bermain menjadi bentuk alternatif komunikasi, di luar komunikasi verbal. Ketika kemudian anak tumbuh, orang lain seperti teman-teman, keluarga, juga guru memegang peranan penting. Sama seperti Anda.
Manfaat Bermain
Bermain membantu anak belajar tentang dirinya sendiri juga lingkungan melalui asimilasi dan latihan. Dengan menciptakan dunianya sendiri, anak-anak akan mempelajari situasi baru dan berusaha menguasainya.
Misalnya saja, bermain mobil-mobilan, pesawat, dan perahu dapat memberi kesempatan anak untuk mengenal moda transportasi. Kemudian seiring dengan berjalannya permainan, ia akan mengenal peraturan lalu lintas, kecelakaan, ngebut, mau pun mengapung di dalam air atau sekedar berimajinasi bahwa ia mampu terbang seperti burung.
Bermain juga dapat membuat anak-anak memahami dunia dalam level fungsi kognitifnya. Anak Anda bisa jadi senang memainkan apa yang dialaminya dan menjadikan situasi tersebut bagian dari dunianya sendiri.
Bermain lagi-lagi berguna untuk membantu anak membentuk indentitas dirinya. Mereka akan belajar untuk mengontrol dan mengembangkan hubungan interpersonal. Budaya dan peranan dalam lingkungan dapat dilatih dengan bermain ‘keluarga’, ‘rumah sakit’ hingga ‘sekolah’. Anak pun akan mudah mengeskpresikan perasaannya seperti gelisah atau takut, hingga saat perasaan tersebut datang ia mampu mengelolanya. Bermain ‘dokter-dokteran’ adalah contoh yang baik.
Jenis-Jenis Permainan
Melalui permainan dengan tingkat yang sesuai dengan usia dan perkembangannya, anak Anda akan berkembang secara emosional, sosial, intelektual, dan fisik. Permainan haruslah membantu anak maju dengan melalui tahap-tahap berikut.
Saat anak melewati tahap-tahap ini, ia akan terlibat langsung dalam beberapa jenis permainan:
- Permainan yang mengeksplorasi menjadi jenis permainan pertama untuk bayi atau balita. Ia akan belajar tentang lingkungan melalui perasaannya. Sangat penting bagi bayi untuk mendapatkan stimulasi yang benar dengan memberikan mainan sesuai. Seperti mainan untuk dilihat, mainan musik untuk didengar, serta mainan yang dapat digenggam, disentuh, dan diemut.
- Saat seorang bayi melihat, mengemut, merasakan, dan mencium mainannya, saat itulah ia mengembangkan indera perasanya. Ketika ia tumbuh, ia akan belajar kontrol pergerakan mata. Pada awalnya impulsif lalu terencana. Ia pun akan menyambar mainan dan meraih benda-benda. Sementara balita menyenangi bermain dengan benda-benda bergerak seperti bola dan mobil. Termasuk permainan yang memiliki aksi/reaksi seperti mainan pop-up, permainan aktivitas, atau layar musikal.
- Permainan konstruktif menunjukkan tanda-tanda anak merencanakan dan sadar menggunakan mainan sejenis benda-benda material. Misalnya dengan membangun menara dari blok, anak akan belajar tentang bentuk dan ukuran. Yang sangat disenangi dari permainan ini adalah, menghancurkan menaranya lalu membangunnya kembali.
- Permainan Energetik. Saat bayi mulai merangkak dan berjalan, ia kini lebih banyak bergerak ke berbagai tempat dan menyentuh benda-benda untuk bereksplorasi. Karenanya banyak yang bilang bila pada tahap ini, seakan Anda tak punya banyak mata untuk mengawasinya. Inilah saatnya dimana Anda seringkali merasa putus asa dan merasa bila anak Anda sedang nakal.
Apa yang dilakukan anak Anda adalah belajar dan mengeksplorasi dunia yang kians luas saja setiap harinya. Hal itu menghasilkan banyak sekali kemungkinan-kemungkinan. Anak pun mulai mengenali kemampuannya, dan mulai berpikir bahwa ia bisa melakukan segala hal. Menetapkan batasan, penting untuknya belajar bahwa hidup itu memiliki batas. Anda pun sekaligus melindunginya dari dunia yang kadang-kadang bisa terasa berlebihan untuk anak. Balita senang melatih keahlian motoriknya yang sedang berkembang sekaligus bertingkah enerjik. Bermainlah ke play ground atau taman bermain yang memberikan banyak kesempatan bagi anak bergerak dan bersenang-senang.
- Permainan Meniru. Alangkah lucunya setiap kali melihat anak mulai meniru apa yang dilakukan pengasuh atau orang tuanya. Hal tersebut membuatnya belajar perbedaan peran dalam hidup. Anak akan mengikuti kemanapun Anda pergi dan melakukan apa pun yang Anda lakukan. Sebaiknya siapkan beberapa botol atau mangkuk dalam laci khusus hingga ia bisa bergabung dengan Anda untuk memasak dan mencuci piring.
- Permainan Pura-Pura. Ketika imajinasi anak berkembang dan mampu membedakan mana dunia nyata, dan mana dunia fantasi, maka permainan ini pun muncul. Kursi bisa saja jadi mobil, kursi yang disusun berurut bisa jadi kereta. Pada permainan pura-pura, anak belajar mengenai perbedaan peran dan bagaimana merasakan tentang segala hal yang terjadi.
- Permainan Sosial. Saat anak masuk SD, teman-teman menjadi lebih penting dalam interaksi sehari-hari. Penting untuk anak berada dalam sebuah kelompok sosial sesuai usia dan mempunyai sebuah peran di dalamnya. Untuk belajar mengenali lingkungannya memang dibutuhkan trial dan error. Menghadiri klub khusus anak atau kelompok aktivitas lain akan membantunya mengembangkan keahlian serta meningkatkan interaksinya dengan kelompok sosial lain dalam berbagai konteks. Anak pun dapat belajar mengenai keunikan orang lain dan penerimaan sosial.
- Permainan yang memerlukan keahlian. Selama SD, anak akan mengembangkan keahlian yang sudah dikuasainya melalui aktivitas-aktivitas yang memerlukan keahlian spesifik seperti prakarya, thinking games, dan olahraga.
Anak Anda akan mengembangkan keahlian motorik, kecerdasan, dan kreatifitasnya. Keahlian spesifik akan membantunya membentuk kepribadian, kekuatan, dan kelemahan.
Kesimpulan
Adalah penting bagi anak untuk bermain. Sementara tugas orang dewasa membimbing anak dan menstimulasinya dengan menyediakan waktu, tempat, serta menemaninya. Termasuk mengikuti apa yang anak senangi sekaligus mengenalkan jenis-jenis permainan berbeda karena dapat membantunya tumbuh sesuai dengan tahap-tahap perkembangan.
Bermain itu menyenangkan dan membantu anak mengenali dirinya dalam dunia yang besar ini. Sebuah kebahagiaan dan penghargaan yang besar saat berbagi hal tersebut dengan anak anda.
Informasi ini diperolah dari RS KK – RSIA terkemuka di Singapore. Kunjungi www.kkh.com.sg untuk info lebih lanjut.