Cobalah mengerti keahlian balita yang tak begitu sempurna.
Balita akan merasa takjub dengan melihat orang lain dengan usia dan ukuran yang sama dengannya. Bermain dengan anak lain setiap hari, akan mengembangkan hubungan kasih sayang yang dapat berlangsung bertahun-tahun.
Memang benar, balita saat ini baru saja belajar bersosialisasi. Seorang anak berusia 18 bulan tak terlalu mengerti apa yang dilihat orang lain. Membutuhkan waktu beberapa tahun untuk dapat belajar berbagi mainan, mencari solusi, dan menghargai hak serta kewajiban terhadap orang lain. Ketika sedang bersama-sama, Anda akan melihat beberapa kebiasaan anak saat bersosialisasi.
- Memperhatikan
- Beberapa balita hanya akan berdiri dan mengamati anak lain bermain. Ada baiknya Anda tak memaksanya ikut serta. Mengamati adalah caranya untuk mempelajari anak-anak lain.
- Bermain Bersama
- Balita seringkali bermain berdampingan dalam aktivitas yang sama. Walaupun terlihat ia asyik sendiri, bisa jadi ia sedang memerhatikan anak lain yang berujung pada saling meniru. Tercipta pula perasaan saling menemani yang menjadi dasar munculnya sikap kooperatif untuk permainan berikutnya.
- Empati
- Ketika seorang balita terluka, akan ada balita lain yang menangis karena simpati. Seorang teman ingat, sekelompok balita menangis karena salah satu teman terluka lututnya. Sementara kali lain, seorang ayah berkata, kalimat pertama setelah anaknya bangun tidur siang adalah “Joey menangis”.
- Mencolok, Mendorong, dan Memukul
- Balita senang berteman, namun seringkali tak mengerti bahwa tindakannya bisa mencelakai. Mereka cenderung memperlakukan temannya sama seperti benda.
- Merampas Mainan
- Balita tak memiliki kapasitas untuk berbagi yang sesungguhnya. Jika melihat mainan di rak, ia akan mengambilnya. Jika melihat mainan di tangan temannya, ia pun akan melakukan yang sama. Ini bukan berarti ia egois atau serakah. Balita ya begitu. Karenanya harus diajarkan untuk tidak merebut mainan ketika sedang dimainkan temannya. Anda dapat mengambil dari si ‘perampas’ dan mengembalikannya ke balita yang pertama kali memegangnya sambil berkata, “Kalau Sarah sudah selesai main truk, giliran kamu yang main.” Lalu ketika balita pertama selesai, pastikan balita kedua memiliki kesempatan untuk memainkannya. Ketika ada balita lain datang bertamu, Anda bisa saja memberikan 2 mainan yang sama karena berbagi sangat sulit di usia ini.
Yang paling penting, bersabarlah dengan teman-teman balita Anda. Perhatikan perasaan juga konflik saat mereka bermain bersama. Jika Anda melihat insiden positif, maka yang negatif akan terlihat kurang penting. Perlu waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan keahlian bersosialisasi. Namun Anda dapat mengajarkan yang baik sebagai awalnya.